Rabu, 10 Maret 2010

TEbak-tebakan

TEBAK-TEBAKAN LUCU
1.Apa fungsi ekor monyet?
Untuk menghitung monyet, 1 ekor, 2 ekor, 3 ekor, 4 ekor?
2.Tahu apa yang paling besar?
Tahu isi Sumedang
3.Siapa yg lebih pinter dari Einstin?
Orang yang ngilangin bom atom hingga Einstein-lah penemunya
4.Pekerjaan apa yang biasa nyari posisi tempat kering dan selalu mundur?
Tukang ngepel
5.Apa beda gadis baik-baik (GBB) dan gadis nakal (GN)?
GB hanya punya SATU kartu kredit dan JARANG DIPAKAI,GN hanya punya SATU BH dan JARANG DIPAKAI
6.Dari depan yang keliatan cuma tangan kanan doang?
Petugas jalan tol
7.Binatang apa yg kakinya lima?
Anjing kencing ngobrol sama ayam
8.Mana yang lebih pandai, anjing atau monyet?
Emang elo pernah sekelas sama mereka?
9.Kalo seandainya semua orang yang kaya menjadi miskin, lalu orang miskin jadi apa?
Jadi heran
10.Enak mana beras import sama beras lokal?
Enak nasi. Elo doyan beras?
11.Apa perbedaan celana kolor dengan balon gas?
Kalau Balon gas talinya lepas naik keatas
Kalau Celana kolor talinya lepas turun kebawah.
12.Kenapa laki-laki senang berpikir dan perempuan senang ngomong?
Karena laki-laki punya 2 kepala, perempuan punya 2 mulut.
13.Mata, hidung, telinga, mulut, badan mirip kerbau,tapi bukan kerbau. Apaan tuh?
Gambar kerbau
14.Apa yang ada di dalam celana dalam wanita,depannya m belakangnya k?
merek
15.Apa persamaan celana dalam pria dan hotel?
Sama-sama punya ballroom
16.Kenapa lambang apotik ular sama gelas?
Karena kalau gajah, gelasnya pecah
17.Kenapa kapal terbang nggak bisa mundur?
Karena kapal terbang nggak punya spion
18.Lahir di Arab, besar di Arab, tapi ngga bisa bahasa Arab?
Unta
19.Kenapa leher angsa panjang?
Karena kalau pendek namanya bebek
20.Buah apa yang tahu cuma monyet?
Mana gue tau, gue kan bukan monyet?elo kali yang tau jawabannya?
21.Binatang laut apa yang paling tua?
Udang, udah kecil, bongkok, pake?jenggot lagi.
22.Kenapa Air Hujan selalu turun dari atas?
Kalo dari bawah namanya Air Mancur
23.Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajahnya Shinchan
24.Apa bedanya monyet sekarang sama monyet jaman dahulu?
Kalau monyet sekarang bisa baca teka-teki di internet.
25.Apa persamaannya batu dengan buta?
Sama-sama tidak baik untuk mata.
26.Kuman apa yang dipatuhi teman-temannya?
Kumandan upacara
27.Kenapa Amrik bisa maju?
Karena disana, anak umur 5 tahun saja sudah bisa bahasa inggris.
28.Kenapa kecantikan lebih penting bagi seorang perempuan ketimbang kepintaran?
Sebab lelaki yang bodoh jumlahnya lebih banyak dibandingkan lelaki yang buta.
29.Kera apa yang kalo naik ke pohon nggak mau turun, tapi kalau di bawah nggak mau naik?
Kerasan bok
30.Anak apa yang paling jelek di dunia?
Anak-anak bilang sih elo!
31.Mengapa batman pakai topeng?
Kerana malu celana dalamnya keliatan.
32.barang apa yang bikin penasaran?
Jawabannya besok aja ya...
33.Mobil apa yang bikin nervous, grogi, takut, dan stress?
Mobilang cinta takut di tolak.
34.Kenapa kalau sedang bercinta maraba raba?
Karena cinta itu buta
35.Apa persamaan naik mobil dan naik motor?
Orang naik mobil, kalau lagi hujan nggak kehujanan, kalau lagi panas nggak kepanasan.Orang naik motor, kalau lagi hujan nggak kepanasan, kalau lagi panas nggak kehujanan.
36.Binatang apa yang nggak pernah rugi?
Laba-laba
37.Panjangnya 15 cm, kemerahan,ada kepalanya, dan
membuat cewek
tergila-gila. Apa hayo?
Duit seratus ribuan
38.Dari jauh seperti tinja, dari deket seperti
tinja, tapi nggak bau. Apaan
tuh?
Foto tinja
39.Kenapa burung Bangau tiap bulan November terbang
ke Selatan?
Soalnya kalau disuruh jalan kejauhan
40.Apaan yang bunder item kecil, tapi kalo loe
sentil loe bisa masuk rumah
sakit?
Tahi lalat Marinir
41.Lobang apa yg rasanya hangat, nikmat, dan nyaman?
LO BANGun pagi-pagi tarik selimut dan tidur lagi?
42.Apakah benar kita bakal sial kalo jumpa ama
kucing hitam?
Itu tergantung?kamu itu manusia atau tikus.
43.Kenapa orang-orang pada takut kehujanan?
Karena hujan itu kalo datang beraninya
keroyokan.Coba kalo turunnya satu
persatu, pasti kagak ada yg bakalan takut, kan?
44.Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda

Jumat, 05 Maret 2010

TIPS N CARA BELAJAR YANG BAIK



Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Sumber: Organisasi.org

Kimia

BAB 4
IKATAN KIMIA


• Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

 Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
 Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
 Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
 Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
 Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

o Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
• Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
• Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.


1). Ikatan Ion ( elektrovalen )
o Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
o Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
o Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh 1 :
Ikatan antara dengan
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1
= 2, 8, 7

 Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
 Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.


(2,8,1) (2,8)


(2,8,7) (2,8,8)


 Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.

Contoh 2 :
Ikatan antara Na dengan O
 Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+

(2,8,1) (2,8)
 Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion

(2,6) (2,8)

 Reaksi yang terjadi :
(x2)
(x1)
+
2 Na + O 2 Na+ + Na2O

Contoh lain : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO

 Soal : Tentukan senyawa yang terbentuk dari :
1). Mg dengan F
2). Ca dengan Cl
3). K dengan O

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :
1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)


2). Ikatan Kovalen
o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
o Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
 Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
 Konfigurasi elektronnya :
= 1
 Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
 Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus struktur =
Rumus kimia = H2

Contoh 2 :
 Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
 Konfigurasi elektronnya :
= 1
= 2, 7
 Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
 Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).
 Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.


Rumus struktur =
Rumus kimia = HF

 Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut :
( lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya )
1) Atom C dengan H membentuk molekul CH4
2) Atom H dengan O membentuk molekul H2O
3) Atom Br dengan Br membentuk molekul Br2

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
 Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
 Konfigurasi elektronnya :
= 2, 6
 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
 Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur :
Rumus kimia : O2

 Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya)
1) Atom C dengan O membentuk molekul CO2
2) Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
o Konfigurasi elektronnya :
= 2, 5
o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.



Rumus struktur :
Rumus kimia : N2


Contoh 2:
 Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
 Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4
= 1

 Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.
 Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.


(Rumus Lewis) (Rumus bangun/struktur)



3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar
o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh 1:
o Terbentuknya senyawa


atau



Contoh 2:
o Terbentuknya molekul ozon (O3)
o Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka dalam salah 1 ikatan , oksigen pusat harus menyumbangkan kedua elektronnya.



Rumus struktur :
O



4). Ikatan Logam
 Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
 Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
 Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
 Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
 Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.


Gambar Ikatan Logam

 Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
 Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.



Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
Contoh 1 :
Molekul HCl

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).




Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

Contoh 2 :

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh 3 :


Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).


o Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)








Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1 Titik didih Tinggi Rendah
2 Titik leleh Tinggi Rendah
3 Wujud Padat pada suhu kamar Padat,cair,gas pada suhu kamar
4 Daya hantar listrik Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Larutan = konduktor Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang konduktor
5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
6 Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3) Tidak larut Larut



Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17


c) Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5


2). Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
 atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
 atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3

Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1) Tidak mencapai oktet
2) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

















Penulisan Struktur Lewis
Langkah-langkahnya :
1) Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
2) Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3) Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
4) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)

Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui )
1) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
2) Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
3) Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
4) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
5) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat


Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion disebut Struktur Resonansi.
Contoh :

c. Dalam molekul SO2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal ( ) dan 1 ikatan rangkap ( ).
d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalah gabungan atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.

Jumat , 05 Maret 2010

BAB 4
IKATAN KIMIA


• Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

 Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
 Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
 Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
 Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
 Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

o Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
• Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
• Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.


1). Ikatan Ion ( elektrovalen )
o Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
o Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
o Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh 1 :
Ikatan antara dengan
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1
= 2, 8, 7

 Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
 Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.


(2,8,1) (2,8)


(2,8,7) (2,8,8)


 Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.

Contoh 2 :
Ikatan antara Na dengan O
 Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+

(2,8,1) (2,8)
 Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion

(2,6) (2,8)

 Reaksi yang terjadi :
(x2)
(x1)
+
2 Na + O 2 Na+ + Na2O

Contoh lain : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO

 Soal : Tentukan senyawa yang terbentuk dari :
1). Mg dengan F
2). Ca dengan Cl
3). K dengan O

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :
1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)


2). Ikatan Kovalen
o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
o Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
 Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
 Konfigurasi elektronnya :
= 1
 Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
 Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus struktur =
Rumus kimia = H2

Contoh 2 :
 Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
 Konfigurasi elektronnya :
= 1
= 2, 7
 Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
 Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).
 Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.


Rumus struktur =
Rumus kimia = HF

 Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut :
( lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya )
1) Atom C dengan H membentuk molekul CH4
2) Atom H dengan O membentuk molekul H2O
3) Atom Br dengan Br membentuk molekul Br2

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
 Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
 Konfigurasi elektronnya :
= 2, 6
 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
 Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur :
Rumus kimia : O2

 Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya)
1) Atom C dengan O membentuk molekul CO2
2) Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
o Konfigurasi elektronnya :
= 2, 5
o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.



Rumus struktur :
Rumus kimia : N2


Contoh 2:
 Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
 Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4
= 1

 Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.
 Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.


(Rumus Lewis) (Rumus bangun/struktur)



3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar
o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh 1:
o Terbentuknya senyawa


atau



Contoh 2:
o Terbentuknya molekul ozon (O3)
o Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka dalam salah 1 ikatan , oksigen pusat harus menyumbangkan kedua elektronnya.



Rumus struktur :
O



4). Ikatan Logam
 Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
 Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
 Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
 Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
 Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.


Gambar Ikatan Logam

 Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
 Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.



Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
Contoh 1 :
Molekul HCl

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).




Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

Contoh 2 :

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh 3 :


Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).


o Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)








Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1 Titik didih Tinggi Rendah
2 Titik leleh Tinggi Rendah
3 Wujud Padat pada suhu kamar Padat,cair,gas pada suhu kamar
4 Daya hantar listrik Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Larutan = konduktor Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang konduktor
5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
6 Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3) Tidak larut Larut



Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17


c) Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5


2). Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
 atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
 atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3

Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1) Tidak mencapai oktet
2) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

















Penulisan Struktur Lewis
Langkah-langkahnya :
1) Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
2) Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3) Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
4) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)

Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui )
1) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
2) Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
3) Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
4) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
5) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat


Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion disebut Struktur Resonansi.
Contoh :

c. Dalam molekul SO2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal ( ) dan 1 ikatan rangkap ( ).
d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalah gabungan atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.

Jumat, 05 Maret 2010
Perbedaan Antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion
Perbedaan antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion

Ikatan kimia ada bermacam-macam, diantaranya ada ikatan kovalen,ikatan ion, ikatan koordinasi dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari tentang perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan ion.
Pada dasarnya ikatan kovalen dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu: teori ikatan valensi dan yang kedua adalah teori orbital molekul. Pada teori yang pertama yaitu tentang tentang teori ikatan valensi,dijelaskan interaksi electron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Pada teori ini jarak antara inti atom adalah yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori yang kedua yakni tentang teori orbital molekul, menjelaskan tentang orbital sekitar inti – inti atom yang bergabung. pada teori ini, orbital adalah gelombang electron pada molekul.
Sedangakan pada senyawa yang berikatan ion mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa yang berikatan ion karena pada ikatan ion, didalam kisinya terdapat kation
dan anion. Adanya ion-ion tersebut (kation dan anion), menyebabkan terjadinya tarik menarik yang kuat antara anion dan kation. Namun, selain terdapat gaya tarik menari, juga terdapat gaya tolak-menolak di antara kation-kation dan anion-anion yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Berikut adalah perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan Ion.
Pada Ikatan Kovalen

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi:
a.Padatan
(contoh: I2 dan gula)
b.Cair
(contoh: HCl, H2SO4, Br2)
c.Gas
(contoh: CO2, O2, H¬2, Cl¬2)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar maupun pelarut non polar.
a. Kovalen Non Polar larut dengan pelarut non polar)
(contoh: I2 larut dengan baik pada CCl4)
b. Kovalen polar larut dengan pelarut polar.
(contoh: gula larut dalam air)

3.Bentuk Kristal
Padatan kovalen dua dimensi

4.Daya Hantar Listrik
a. Untuk kovalen Polar, dapat menghantarkan listrik
(contoh: HCl dapat menghantarkan listrik)
b. Untuk kovalen non polar, tidak dapat menghantarkan listrik walaupun berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan gula tidak dapat menghantarkan listrik)

5.Isomer
Punya

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih rendah (kecuali intan karena kristalnya terikat dengan kuat sehingga energi yang diperlukan untuk memutuskan energipun lebih besar).

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam dengan penggunaan elektron bersama-sama.

8. Proses Terjadinya IKatan
Penggunaan bersama pasangan elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Kecil.

10.Daya Tarik
Melibatkan elektron-elektron yang dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersama menarik elektro-elektron bermuatan negatif yang dikongsi.

11. Jari-jari
Lebih panjang.

12.Partikel Terkecil
Molekul

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih besar.

Sedangkan pada Ikatan Ion adalah:

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi
Padatan ionik
(contoh: NaCl, KCL, CaCl2, KSN, CaSO4.2H2O)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar.
(contoh: NaCl larut dalan H2O)


3.Bentuk Kristal
Padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya)

4.Daya Hantar Listrik
Dapat menghantarkan listrik ketika berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan NaCl dapat menghantarkan listrik dengan baik)

5.Isomer
Tidak punya (namun punya isoelektron).

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih tinggi (karena ion-ionnya terikat kuat pada kisi-kisinya sehingga untuk memutuskan ikatan diperlukan energi yang lebih besar)

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam

8. Proses Terjadinya Ikatan
Adanya transfer elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Besar

10.Daya Tarik
Inti atom yang bermuatan positif, secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya, sehingga secara efektif menyebabkan satu atom menstransfer elektronnya ke atom yang lainnya.

11.Jari-jari
Lebih pendek.

12.Partikel terkecil
Ion postif dan ion negatif.

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih kecil.

Dari data diatas dapat dilihat beberapa perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan ion. Namun masih banyak lagi perbedan antara senyawa yang berikatan dengan Kovalen dan senyawa yang berikatan dengan Ion.

Kamis, 04 Maret 2010

Blog ini
Di-link Dari Sini
Web
Blog ini




Di-link Dari Sini




Web





Kamis, 08 Oktober 2009
Sifat Hantaran Listrik & Redoks
SIFAT HANTARAN
LISTRIK DAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI

oleh:

Susiana
3105217


Larutan adalah campuran yang homogen antara zat elektrolit dan zat pelarut. Zat terlarut (solute) yang jumlahnya lebih sedikit dan zat pelarut (solvent) yang jumlahnya lebih banyak. Zat terlarut dan zat pelarut dapat berupa zat padat, cair, atau gas. Pelarut yang paling umum digunakan adalah air.
QS. An-Nahl : 10 Allah SWT berfirman
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ ﴿10﴾

"Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu"

Firman Allah di atas memberikan petunjuk pada manusia bahwa air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan, dengan adanya air dapat menyuburkan tanaman, yang bermanfaat bagi hewan dan manusia, air dapat pula digunakan sebagai pelarut bermacam-macam zat, yang biasa disebut dengan larutan
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
• Larutan elektrolit ialah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
• Larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik

1. Pengujian Adanya Hantaran Listrik
Dari berbagai gejala pada larutan yang dialiri arus listrik, dapat dibahas sebagai berikut.
1) Larutan yang tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas berarti tidak menghantarkan arus listrik. Larutan seperti itu disebut larutan non elektrolit
2) Larutan yang tidak menimbulkan nyala lampu atau nyala lampu redup dan menimbulkan sedikit gelembung gas, berarti ada potensial listrik yang lemah dan mampu mengubah zat terlarut menjadi gas. Larutan seperti itu disebut larutan elektrolit lemah.
3) Larutan yang menimbulkan nyala lampu terang dan menimbulkan banyak gelembung gas, berarti ada potensial listrik yang kuat dan mengubah zat terlarut menjadi gas. Larutan seperti itu disebut larutan elektrolit kuat.
4) NaC1 padat apabila dialiri arus listrik menunjukkan gejala tidak menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas. Senyawa elektrolit berwujud padat tidak menghantarkan arus listrik, karena ion-ionnya tidak ada yang bergerak bebas.
Pada prinsipnya, NaC1 padat merupakan zat elektrolit. Sifat NaC1 padat ialah:
1) Jarak antar molekul atau ionnya sangat rapat dibandingkan dengan jarak antar molekul NaC1 larutan.
2) Luas permukaan bidang sentuh molekul atau ionnya sangat kecil dibandingkan dengan luas permukaan molekul NaC1 larutan.
Karena sifat-sifat tersebut, apabila aliran listrik melewati ruang antar molekul NaC1 padat, akan mengalami banyak hambatan. Di samping itu, sentuhan elektron pada molekul atau ion NaC1 padat sangat sedikit. Keadaan itulah yang menyebabkan energi dan arus listrik tidak mampu menyalakan lampu dan tidak mampu mengubah molekul NaC1 padat menjadi gas.
Masih ingatkah kalian pelajaran Sains di SMP tentang larutan asam, basa, dan garam? Larutan asam, basa, dan garam merupakan larutan elektrolit, karena larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan dapat menghantarkan listrik karena senyawa dan zat terlarut dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas. Penguraian zat elektrolit dalam larutan menjadi ion-ion yang bergerak bebas tersebut dinamakan ionisasi.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan banyak ion dalam larutan. Dalam percobaan, hal tersebut ditandai dengan banyaknya gelembung gas, sehingga dapat menyebabkan lampu menyala. Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit ion dalam larutan. Dalam percobaan, hal tersebut ditandai dengan sedikitnya gelembung gas, sehingga nyala lampu yang ditimbulkan hanya redup, bahkan kadang-kadang tidak menyala.

Dapat disimpulkan juga, bahwa reaksi ionisasi merupakan penguraian (dissosiasi) zat elektrolit menjadi ion positif dan ion negatif. Karena muatan ion-ion tersebut berlawanan, maka antarion tersebut akan terjadi gaya tarik menarik sehingga terjadi reaksi balik dari arah kanan ke kiri. Oleh karena itu, reaksi ionisasi merupakan reaksi bolak-balik atau reaksi kesetimbangan.
Untuk menyatakan banyak sedikitnya zat-zat yang terurai atau terionisasi dinyatakan dengan derajat ionisasi. dengan simbol α. Derajat ionisasi menyatakan perbandingan jumlah mol zat yang terurai menjadi ion dengan jumlah mol zat mula-mula.

Dari rumus di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Makin besar derajat ionisasi makin banyak zat yang terurai, artinya sifat elektrolit makin kuat.
2) Makin kecil derajat ionisasi. makin sedikit zat yang terurai, artinya sifat elektrolit makin lemah.
Reaksi ionisasi elektrolit kuat mempunyai harga α mendekati satu. artinya reaksi dan arah kanan sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Contoh:
NaC1(aq) Na+(aq) + Cl- (aq)

Karena reaksi dari arah kanan sangat kecil dan dapat diabaikan, maka penulisan pada reaksi ionisasi untuk elektrolit kuat cukup memakai tanda reaksi (tanda panah) ke kanan saja.
NaCI(aq) Na+(aq) + Cl- (aq)
Untuk elektrolit lemah, tanda reaksi (tanda panah) ditulis bolak-balik.
Contoh:
CH3CHOOH(aq) CH3COO (aq) + H+(aq)

Contoh masalah:
Disediakan larutan elektrolit A dengan konsentrasi 3 M. 2 M, dan 1 M. Selidiki kemampuan larutan tersebut dalam menghantarkan arus listrik. Catat, bila daya hantar listriknya besar beri tanda +++, bila sedang tanda ++, dan bila lemah tanda +.

Kesimpulan:
Pada larutan elektrolit yang sama jenisnya, makin tinggi konsentrasi larutan makin besar daya hantar listriknya. Mengapa demikian? Pada larutan yang konsentrasinya besar, jumlah partikelnya juga lebih banyak, sehingga ionnya juga lebih banyak. Kesimpulan dan data di atas dapat dilihat dan grafik di samping.

2. Larutan Eletrolit dan Ikatan Kimia
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa senyawa ion merupakan elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan senyawa kovalen ada yang merupakan non elektrolit, tetapi ada juga yang elektrolit. Apakah ada hubungan antara sifat elektrolit dengan ikatan kimia? Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat sifat elektrolit yang terdapat pada ikatan ion dan ikatan kovalen
a. Sifat Elektrolit pada Senyawa Ion
Senyawa yang atom-atomnya digabungkan oleh ikatan ion disebut senyawa ion. Pada senyawa ion terdapat partikel-partikel yang bermuatan listrik positif atau ion positif yang disebut kation dan partikel-partikel yang bermuatan listrik negatif atau ion negatif yang disebut anion.
Jika senyawa ion tersebut dilarutkan ke dalam air maka ion-ion tersebut akan bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak bebas itulah yang dapat menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu kita dapat memahami mengapa senyawa elektrolit berwujud padat tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh:
Kristal NaC1 terdiri atas ion Na+ dan ion Cl . Jika NaCI dilarutkan dalam air maka ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus kemudian ion-ion itu berinteraksi dengan molekul air. Ion-ion itu dikelilingi oleh molekul air. Peristiwa itu disebut hidrasi. Ion Na+ dan ion Cl yang dikelilingi oleh molekul air ditulis sebagai Na(aq) dan Cl (aq). Senyawa ion merupakan elektrolit kuat, sehingga dalam menuliskan reaksinya digunakan satu tanda panah.
Beberapa contoh reaksi ionisasi senyawa ion:
1) KBr(aq)  K+(aq) + Br (aq)
2) Ba12(aq)  Ba2+(aq) + 21-(aq)
3) CaC12(aq)  Ca2+(aq) + 2Cl- (aq)
4) FeCI3(aq)  Fe3+(aq) + 3Cl-(aq)
b. Sifat Elektrolit pada Senyawa Kovalen
Senyawa yang atom-atomnya digabungkan oleh ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Mengapa senyawa kovalen dapat bersifat elektrolit? Telah dipelajari bahwa ada senyawa kovalen yang bersifat polar. Hal itu disebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar antara dua atom yang membentuk molekul dwikutub yang terpolarisasi sehingga menimbulkan molekul polar. Molekul dwikutub adalah molekul yang mempunyai kutub positif dan kutub negatif.
Senyawa kovalen yang bersifat polar disebut senyawa kovalen polar. Contohnya adalah HC1, HBr, dan NH3. Senyawa kovalen polar secara keseluruhan merupakan partikel yang netral. Senyawa itu dalam bentuk murni merupakan penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi, jika senyawa tersebut dilarutkan dalam air, akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal itu disebabkan pelarut air merupakan molekul dwikutub yang juga merupakan senyawa kovalen polar yang membantu menguraikan senyawa kovalen polar menjadi ion positif dan ion negatif.
Contoh:
1) HCI(l) + H2O(l) — H3O+(aq) + Cl (aq)
2) HBr(g) + H2O(l) — H3O+(aq) + Br (aq)
3) NH3(g) + HO(l) NH4(aq) + OH(aq)
Rumus H3O+ hanyalah suatu cara untuk menunjukkan ion H+ yang terikat oleh molekul air. Untuk menyederhanakan, ion H3O+ sering ditulis sebagai ion H+. Oleh karena itu, reaksi ionisasi HC1 dan HBr biasanya dituliskan sebagai berikut.
HCI(aq)  H+(aq) + Cl- (aq)
HBr(aq)  2H+(aq) + Br- (aq)
Senyawa kovalen yang daya hantar listriknya buruk, misalnya larutan amonia dan larutan asam cuka merupakan elektrolit lemah. Zat itu dapat bereaksi dengan air membentuk ion. Akan tetapi. hanya sebagian yang terurai menjadi ion, sehingga jumlah ion di dalam larutannya juga sedikit.

EVALUASI

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat pada buku latihan kalian
1. Apa yang dimaksud dengan :
a. Larutan non elektrolit, beserta contohnya, dan
b. Larutan elektrolit beserta contohnya?
2. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!
3. Apakah perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah?

B. Tulislah salah satu jawaban yang paling tepat di antara jawaban pada huruf A, B, C, D atau E pada buku latihan Anda.
1. Suatu larutan di sebut sebagai penghantar listrik yang baik, jika larutan tersebut mengandung . . . .
a. atom-atom yang bebas bergerak d. ion-ion yang mudah bereaksi dengan air
b. ion-ion yang bebas bergerak e. elektron yang bebas bergerak
c. molekul-molekul yang bebas bergerak
2. Pasangan yang termasuk larutan non elektrolit adalah . . . .
a. larutan urea dan larutan garam d. larutan gula dan larutan urea
b. larutan alkohol dan larutan asam cuka e. larutan gula dan larutan asam cuka
c. larutan garam dan larutan asam cuka
3. Larutan yang mempunyai daya hantar listrik paling lemah adalah . . . .
a. natrium asetal 0,1 M d. natrium hidroksida
b. asam sulfat 0,1 M e. natrium asetat 01, M
c. asam asetat 0,1 M
4. Senyawa elektrolit di bawah ini yang tergolong senyawa ion adalah . . . .
a. CH3COOH d. C2H5OH
b. HCL e. NH5
c. NaCl

RANGKUMAN

1. Larutan ialah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut
2. Peristiwa penguraian zat menjadi ion-ion disebut ionisasi
3. Larutan elektrolit ialah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas
4. Larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena larutannya tidak mengandung ion tetapi berbentuk molekul
5. Elektrolit kuat ialah senyawa elektrolit yang mudah mengalami proses ionisasi (dalam air menghasilkan banyak ion-ion)
6. Elektrolit lemah ialah senyawa elektrolit yang sukar mengalami proses ionisasi (dalam air menghasilkan sedikit ion-ion)
7. Yang menyebabkan larutan elektrolit menghantarkan listrik adalah adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas

GLOSARIUM
• Larutan, campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut
• Larutan non elektrolit, larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik
• Elektrolit, bahan yang dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi perpindahan elektron, bahan berupa lelehan atau larutan


DAFTAR PUSTAKA

Sofyatiningrum, Etty, dkk, Sains Kimia SMA/MA 1 KTSP, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Tim Guru Inti Kimia MAN Jawa Tengah, Kimia II B, Semarang : IKIP Semarang Press, 1997.

Ratih, dkk, Sains Kimia SMA/Ib, Jakarta : Bumi Aksara, 2004

Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah".

1. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.


Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan sigma, ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip.

Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma. Semua ikatan yang memiliki lebih dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan rangkap atau ikatan ganda.

a. Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua. Contohnya pada etilena. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
b. Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga. Contohnya pada hidrogen sianida. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.
c. Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium adalah unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan pada Di-tungsten tetra(hpp).
d. Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada beberapa senyawa dikromium.
e. Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan tungsten diatomik.

Ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi. Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik (ikatan ion), kekuatan ikatan kovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada molekul poliatomik.

2. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai yang pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan elektronegativitas yang lebih besar dari 2.0 bisanya disebut ikatan ion, sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1.5 biasanya disebut ikatan kovalen.[3] Ikatan ion menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang berpisah. Muatan-muatan ion ini umumnya berkisar antara -3 e sampai dengan +3e.

3. Ikatan kovalen koordinat
Ikatan kovalen koordinat, kadangkala disebut sebagai ikatan datif, adalah sejenis ikatan kovalen yang keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari salah satu atom, penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis. Konsep ini mulai ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori orbital molekul. Contoh ikatan kovalen koordinat terjadi pada nitron dan ammonia borana.

4. Ikatan 3c-2e dan 3c-4e
Dalam ikatan tiga-pusat dua-elektron, tiga atom saling berbagi dua elektron. Ikatan sejenis ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti pada diborana. Setiap ikatan mengandung sepasang elektron yang menghubungkan atom boron satu sama lainnya dalam bentuk pisang dengan sebuah proton (inti atom hidrogen) di tengah-tengah ikatan, dan berbagi elektron dengan kedua atom boron. Terdapat pula Ikatan tiga-pusat empat-elektron yang menjelaskan ikatan pada molekul hipervalen.

5. Ikatan tiga elektron dan satu elektron
Ikatan-ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi radikal yang memiliki jumlah elektron gasal (ganjil). Contoh paling sederhana dari ikatan satu elektron dapat ditemukan pada kation molekul hidrogen H2+. Ikatan satu elektron seringkali memiliki energi ikat yang setengah kali dari ikatan dua elektron, sehinggi ikatan ini disebut pula "ikatan setengah".

Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium. Ikatan dilitium satu elektron, Li2+, lebih kuat dari ikatan dilitium dua elektron Li2. Molekul oksigen juga dapat dianggap memiliki dua ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron yang menjelaskan sifat paramagnetiknya. Molekul-molekul dengan ikatan elektron gasal biasanya sangat reaktif. Ikatan jenis ini biasanya hanya stabil pada atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang sama.

6. Ikatan aromatik
Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang berbentuk cincin datar menunjukkan stabilitas yang lebih. Pada benzena, 18 elektron ikatan mengikat 6 atom karbon bersama membentuk struktur cincin datar. "Orde" ikatan antara dua atom dapat dikatakan sebagai (18/6)/2=1.5 dan seluruh ikatan pada benzena tersebut adalah identik.

7. Ikatan logam
Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi (lattice) atom. Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron yang berikat dan muatannya adalah statik. Oleh karena delokalisai yang menyebabkan elektron-elektron dapat bergerak bebas, senyawa ini memiliki sifat-sifat mirip logam dalam hal konduktivitas, duktilitas, dan kekerasan.

8. Ikatan antarmolekul
Terdapat empat jenis dasar ikatan yang dapat terbentuk antara dua atau lebih molekul, ion, ataupun atom. Gaya antarmolekul menyebabkan molekul saling menarik atau menolak satu sama lainnya. Seringkali hal ini menentukan sifat-sifat fisik sebuah zat (seperti pada titik leleh).

9. Dipol permanen ke dipol permanen
Perbedaan elektronegativitas yang bersar antara dua atom yang berikatan dengan kuat menyebabkan terbentuknya dipol (dwikutub). Dipol-dipol ini akan saling tarik-menarik ataupun tolak-menolak.

10. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat seperti yang dijelaskan di atas. Namun, pada ikatan hidrogen, proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga-pusat dua-elektron seperti pada diborana. Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif tinggi seperti air, ammonia, dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang sama.

11. Dipol seketika ke dipol terimbas (van der Waals)
Dipol seketika ke dipol terimbas, atau gaya van der Waals, adalah ikatan yang paling lemah, namun sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia. Misalnya atom helium, pada satu titik waktu, awan elektronnya akan terlihat tidak seimbang dengan salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Hal ini disebut sebagai dipol seketika (dwikutub seketika). Dipol ini dapat menarik maupun menolak elektron-elektron helium lainnya, dan menyebabkan dipol lainnya. Kedua atom akan seketika saling menarik sebelum muatannya diseimbangkan kembali untuk kemudian berpisah.

12. Interaksi kation-pi
Interaksi kation-pi terjadi di antara muatan negatif yang terlokalisasi dari elektron-elektron pada orbital dengan muatan positif.

13. Elektronegatifitas
Elektronegatifitas adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan. Ikatan polar merupakan ikatan kovalen yang mana terdapat pemisahan muatan antara ujung yang satu dengan ujung yang lain, dengan kata lain salah satu ujung sedikit positif dan ujung yang lainnya sedikit negatif. Contohnya termasuk kebanyakan ikatan kovalen.

Ikatan hidrogen-klor pada HCl atau ikatan hidrogen-oksigen pada air adalah ikatan yang khas. Ion positif dapat memiliki pengaruh untuk mempolarisasi (distorsi-perubahan bentuk-secara elektrik) ion negatif terdekat. Kemampuan polarisasi tergantung pada densitas muatan pada ion positif. Kemampuan polarisasi meningkat sejalan dengan ion positif yang mengecil dan jumlah muatan yang membesar.


Kepolaran

Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda, setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap elektron juga tidak sama sehinga kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif. Misalnya, pada molekul HCl, atom klor mempunyai kemampuan menarik elektron lebih kuat daripada atom hidrogen.

Jadi kedudukan pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih mendekati atom klor, sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+). Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar, sedang molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama seperti H2 merupakan molekul nonpolar.


Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin polar molekul yang terbentuk



Untuk mengetahui besarnya kepolaran suatu senyawa digunakan momen dipol. Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol. Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan tersebut

u = q . d

Dengan:

u (baca:miu) = momen dipol dalam satuan Debye

q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)

d = jarak dalam satuan (angstrom)

Percobaan:
Untuk mengetahui apakah suatu senyawa bersifat polar atau non polar, anda dapat mengikuti percobaan berikut.

1. Siapkan sebuah buret dan beberapa zat yang akan dibuktikan kepolarannya seperti: air aquadest (H2O), asam klorida (HCl), karbon tetraklorida (CCl4), benzen, dan lain-lainnya.

2. Isilah buret dengan zat yang ingin diketahui sifatnya.

3. Bukalah kran buret, sehingga zat keluar pelan-pelan.

4. Dekatkan batang magnet (atau penggaris plastik yang telah digosok-gosok pada kain sehingga terjadi magnet elektrostatis).

5. Amati!. Apabila tetesan zat ditarik ke arah magnet berarti zat itu merupakan senyawa polar.

Kepolaran molekul poliatom ditentukan oleh: a) kepolaran ikatan dan b) struktur ruang molekul. Mari kita perhatikan molekul CCl4, yang mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan atom C sebagai pusat dan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya. Sekalipun ikatan C – Cl bersifat polar, karena struktur molekul tersebut simetris maka momen dipol yang terjadi saling meniadakan dan bersifat non-polar. Apabila salah satu atom Cl diganti oleh atom lain misalnya H, maka diperoleh molekul yang bersifat polar.

Pada molekul CO2, atom O lebih elektronegatif daripada atom C, sehingga elektron akan lebih mendekat ke atom O. Akan tetapi, karena momen dipol ke arah kedua atom oksigen ini berlawanan maka akan saling meniadakan sehingga molekul CO2 bersifat non-polar dengan bentuk molekul linier. Pada molekul H2O, kedua momen dipol tidak saling meniadakan karena molekul ini mempunyai bentuk V dengan sudut 105o, sehingga H2O merupakan molekul yang polar.

CCl4, CO2, H2O, molekul polar, non-polarGambar. Molekul CCl4 (non-polar), molekul CO2 (non-polar), dan molekul H2O (polar)

Sifat fisis senyawa ion dan senyawa kovalen

a. Titih Didih

Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.

Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih pada suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang sangat kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar. Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu 900oC).


b. Kemudahan Menguap

Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari merupakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul senyawa kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik.

c. Daya hantar Listrik

Senyawa ion dalam keadaan padatan tidak dapat menghantar arus listrik, tetapi bila padatan ionik dipanaskan sampai suhu tinggi sehingga diperoleh lelehannya maka dapat menghantar arus listrik. Larutan senyawa ionik yang dilarutkan ke dalam air juga dapat menghantar arus listrik. Pada keadaan lelehan atau larutan ionionnya dapat bebas bergerak.

Senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik. Hal ini disebabkan senyawa kovalen tidak mengandung ion-ion sehingga posisi molekulnya tidak berubah.

d. Kelarutan

Banyak senyawa ion yang dapat melarut dalam air. Misalnya, natrium klorida banyak diperoleh dalam air laut. Kebanyakan senyawa kovalen tidak dapat melarut dalam air, tetapi mudah melarut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Senyawa ionik tidak dapat melarut dalam pelarut organik. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat melarut dalam air karena terjadi reaksi dengan air dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat.

Selasa, 02 Maret 2010



Album Terakhir Peterpan, “Sebuah Nama Sebuah Cerita”
August 9th, 2008 Posted in Peterpan

PETERPAN, sebuah band ternama di Indonesia kali ini merilis album ke 4 sekaligus album terakhir mereka dengan nama Peterpan pada tanggal 8 Agustus 2008 kemarin, kali ini diberi judul “Sebuah Nama Sebuah Cerita” terdiri dari 2 CD berisikan masing-masing 15 lagu, 3 lagu baru plus 1 lagu sebagai cover version dari lagu Almarhum Chrisye “Kisah Cintaku”.

Album yang berjudul “Sebuah nama Sebuah Cerita” ini menceritakan tentang sebuah nama (Peterpan) dan sebuah cerita dimana menceritakan perjalanan musik mereka, sebuah konsep dari album The Best Of the Best, walaupun masih berisikan lagu baru mereka.

Setelah album ini Peterpan tidak akan lagi menggunakan nama Peterpan, pergantian nama biasanya akan berdampak negative, tetapi Peterpan tidak terlalu memusingkan resiko perubahan tersebut, band yang terdiri dari 4 personil yaitu : Ariel, Luki, Loekman dan Reza mengaku masih belum menemukan nama baru buat band nya, namun mereka tetap berdedikasi dan akan memberikan yang terbaik baik bagi pencinta musik.

Peterpan New Album “Sebuah Nama Sebuah Cerita”
CD 1 : Download Full Album | Mirror IIX
01. Walau Habis Terang
02. Kisah Cintaku
03. Dilema Besar
04. Mungkin Nanti
05. Tak Bisakah
06. Semua Tentang Kita
07. Ada Apa Denganmu
08. Menunggumu Ft Alm. Chrisye
09. Menghapus Jejakmu
10. Yang Terdalam
11. Diatas Normal
12. Kupu Kupu Malam
13. Di Balik Awan
14. Ku Katakan Dengan Indah
15. Tak Ada Yang Abadi
CD 2 : Download Full Album | Mirror IIX
01. Mimpi Yang Sempurna
02. Bintang Di Surga
03. Aku Dan Bintang
04. Jauh Mimpiku
05. Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi
06. Menunggu Pagi
07. Khayalan Tingkat Tinggi
08. Sahabat
09. Sally Sendiri
10. Langit Tak Mendengar
11. Di Belakangku
12. Kita Tertawa
13. Membebaniku
14. Cobalah Mengerti
15. Topeng

Senin, 01 Maret 2010

Kartu Tanda Penduduk

Kartu Tanda Penduduk


Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua WNA yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP. KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. KTP bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Tetap. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali.
KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk:
• Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.)
• nama lengkap
• tempat dan tanggal lahir
• jenis kelamin
• agama
• status perkawinan
• golongan darah
• alamat
• pekerjaan
• kewarganegaraan
• foto
• masa berlaku
• tempat dan tanggal dikeluarkan KTP
• tandatangan pemegang KTP
• nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya.